Untuk bisa melaksanakan rencana ini, kami merangkul teman teman yang kemudian bersepakat membentuk kelompok kegiatan ekonomi produktif .Dari kegiatan tersebut kami berencana menggiatkan kesadaran lingkungan, misal pemanfaatan dan pengolahan sampah , penataan saluran drainase. Harapannya kegiatan ini bisa menjadi embrio dan batu loncatan untuk Dusun dan Kampung kami bisa tertata lebih baik.
Semarang-Banyubiru. Kelompok penggiat usaha ekonomi produktif ternyata mulai menjamur di berbagai daerah, sebut saja Ponimin (45 th) adalah warga Dusun Kampung Ngendo, meskipun dengan keterbatasan permodalan dia mencoba merajut asa memulai menggiatkan kegiatan ekonomi produktif.
Dia berencana merubah image Dusunnya yang kerkesan kumuh dan semrawut agar bisa berubah menjadi lebih tertata rapi.
"Untuk bisa melaksanakan rencana ini, kami bisa saja mengusulkan bantuan permodalan pihak pemerintah atau dinas terkait, namun memang ini tidak kami lakukan , selama ini bantuan yang sudah diberikan tidak bisa berkelanjutan, hanya selesai kalau sudah rampung laporan pertanggungjawaban, setelah itu ya..... tidak tahu " kata Ponimin ketika ditemui Sabtu 23/2/19
Dikatakan, program kegiatan ekonomi produktif sistem bertani lahan sempit dengan hidroponik memang baru bejalan satu bulan dilaksanakan, namun telah terlihat perkembangannya, setidaknya kami sudah tahu dan paham cara bertanam dengan sistem hidroponik.
Kelompok saya jadwal untuk merawat tanaman, karena sebagian dari anggota kelompok kami memang masih mempunyai kegiatan diluar. Rencananya sebagian dari hasil usaha ekonomi produktif ini akan kami kembangkan memjadi usaha lain, dan juga digunakan untuk menata lingkungan Kampung , misal membuat saluran drainase, mengolah sampah, dll.
Bahkan saat ini tidak sedikit masyarakat yang dengan keingian sendiri memanfaatkan pekarangan rumah mereka, walaupun luasnya tidak seberapa, menjadi lahan bercocok tanam dengan menggunakan teknologi hidroponik.
"Oleh karena itu kami akan terus mendorong masyarakat memanfaatkan lahan yang dimiliki menjadi areal hidroponik, didukung dengan teman teman yang tergabung dalam kelompok Agro Wira Arsa," kata Ponimin yang didampingi anggota Kelompok Hidroponik.
Menurut Ketua Kelompok Hidroponik Agro Wira Arsa Dusun Ngendo, berdasarkan perhitungan kasar apabila semua lahan warga Dusun Ngendo bisa dimanfaatkan untuk hidroponik maka seperti menanam di area tanah seluas 10 hektare lahan.
"Ini hasil pendataan sementara khusus untuk Dusun kami saja, tinggal kalikan aja kalau misal 1 hektar tertanami sawi atau bayam," katanya.
Dengan ketersediaan lahan konversi 10 hektare tersebut, pihaknya berencana dapat mengelola berbagai tanaman hortikultura dengan sistem hidroponik sehingga ke depan Dusun Ngendo bisa menjadi daerah penghasil hortikultura hidroponik yang jauh lebih sehat dan nilai ekonomisnya lebih tinggi.
"Saya saja hanya memiliki lahan hidroponik 150m, tapi bisa ditanami setara dengan satu 0.5 hektare lahan konvensional. Apalagi ini ada potensi 10 hektare," ujarnya.
Selamat kepada Kelompok dan penggagas Agro Wira Arsa, semoga bisa segera terlaksana yang diimpikan,itu bisa menjadi potensi baru pendapatan daerah. (*)
Pewarta : D alisyah Editor : Tri WNA COPYRIGHT 2019







Semangat kawan2.... Kita bisa...
BalasHapussiap siap..!!
Hapusloyo .... jangan
Mudah2an an bisa memuaskan,,,,
BalasHapusditunggu..... kiritik dan sarannya
Hapus