Untuk Anda para penggemar sayur kangkung, tidak perlu lagi
repot-repot berbelanja ke pasar atau menunggu tukang sayur datang, Anda bisa
menanam sendiri sayur kangkung di rumah, karena kangkung ini termasuk salah
satu tanaman yang sangat mudah ditumbuhkan. Tidak perlu lahan yang luas juga
untuk menanam kangkung, karena tanaman ini dapat dibudidayakan secara hidroponik,
dan secara sederhana penerapannya bisa menggunakan system
rakit apung.
Tanaman kangkung memiliki kecepatan tumbuh hanya dalam 4 –
6 minggu setelah masa tanam. Untuk jenis kangkung jenis hidroponik, kualitas yang dihasilkan tidaklah main-main, bahkan bisa
dikatakan mengungguli kangkung yang di tanam di atas tanah. Berikut cara
menanam hidroponik kangkung yang perlu Anda lakukan.
1. Persiapan Alat dan Bahan
·
Besek atau wadah
berukuran besar dengan lubang-lubang kecil di sekelilingnya.
·
Baskom dengan diameter
yang sama dengan besek agar nantinya besek dapat mengapung di atas baskom.
Sedangkan bahan-bahan yang dibutuhkan anatara lain:
·
Benih kangkung yang
dapat Anda peroleh dengan mudah di toko-toko pertanian atau toko online.
·
Pupuk hidroponik
seperti AB mix atau pupuk buatan sendiri yang dapat Anda prakktekkan
dalam cara membuat pupuk cair dengan EM4.
·
Zat Pengatur Tumbuh
(ZPT) untuk merendam benih agar lebih cepat berkecambah.
2. Cara Memilih Benih Kangkung yang Berkualitas
Pemilihan bibit kangkung sangat berpengaruh terhadap
keberhasilan budidaya kangkung hidroponik Anda. Pilihlah bibit kangkung
unggulan agar tanaman yang dihasilkan kelak dapat dipanen secara serempakl,
tidak mudah berbunga, dan tidak merambat pula saat proses penanaman.
3. Cara Menyemai Benih Kangkung
Sebelum menyemai benih
kangkung, Anda harus menyeleksi terlebih dahulu mana benih kangkung yang layak
tanam dan mana benih yang tidak dapat tumbuh. Untuk mengetahuinya, silahkan
lakukan langkah-langkah berikut ini:
·
Sediakan baskom berisi
air bersih
·
Tuang benih ke dalam
wadah tersebut dan biarkan semalaman
·
Keesokan harinya, Anda
akan melihat ada benih yang mengapung dan tenggelam. Sisihkan benih yang
tenggelam, karena benih itulah yang memiliki kualitas baik, sedangkan yang
mengapung bisa dibuang.
Setelah mendapatkan
benih yang baik, ikuti panduan berikut ini untuk menyemai benih kangkung:
·
Ambil kain yang cukup
tebal
·
Bungkus benih kangkung
yang telah direndam tersebut dengan kain
·
Siram kain menggunakan
air hangat secukupnya atau sekedar basah, tujuannya adalah agar benih kangkung
lebih cepat berkecambah.
4. Cara Memindahkan
Benih Kangkung ke Wadah Tanam
menanam hidroponik kangkung juga memerlukan wadah yang dibuat
secara khusus. Sebagai tambahan informasi, tanaman kangkung akan mengalami
pertumbuhan secara optimal apabila benih-benih tersebut ditanam dalam jumlah
banyak pada satu wadah. Berikut ini adalah cara menanam hidroponik kangkung
yang benar:
·
Pindahkan semua benih
yang telah berkecambah ke dalam besek, Anda dapat menggunakan busa filter
aquarium sebagai dasar yang melapisi besek, namun jika tidak tersedia, maka
tidak perlu diberikan.
·
Tuangkan larutan
nutrisi hidroponik yang bisa dibuat seperti cara membuat pupuk
cair dari buah busuk, ke dalam baskom
hingga mengenai permukaan besek dan benih. Jika memakai busa filter aquarium,
maka larutan nutrisi cukup sampai busa tersebut.
·
Setelah itu, Anda
dapat meletakkan benih yang baru tumbuh di area yang terkena sinar matahari,
atau Anda dapat pula membiarkan tanaman kangkung tersebut melakukan erak
pertumbuhan dengan menutup besek menggunakan palstik hitam selama satu hari
penuh.
5. Cara Merawat Kangkung Hidroponik
Merawat kangkung hidroponik memang tidak sama dengan cara merawat bunga matahari agar
cepat berbunga, namun prosesnya pun
bisa dilakukan dengan sangat mudah. Yang perlu Anda lakukan adalah mengawasi
dan memperhatikan nutrisi atau kebutuhan kangkung akan unsur hara dalam bentuk
cair.
Hindarkan tanaman kangkung hidroponik Anda dari kekurangan
nutrisi, terlebih saat kangkung memasuki usia 2 minggu, maka konsentrasi
larutan akan semakin bertambah. Saat itulah Anda perlu menambah pupuk organik
cair yang tadinya hanya 5 ml per 1 liter air meningkat menjadi 7 – 9 ml per 1 l
air.
Ganti pula larutan nutrisi jika dirasa sudah berbau, lakukan
tahapan tersebut secara berulang hingga masa panen tiba.







Tidak ada komentar:
Posting Komentar